Posted by : Sara Amijaya Tuesday 29 September 2015

“Aqidahmu parah!!!”

*Cegluk…

wew, itu tuduhan yang nggak main-main tuh…

Tapi, anyway aku nggak akan bikin berat tulisan ini dengan membedah makna syahadat, syarat-syarat atau segala macam pembatal keislaman.

Apa sih ujungnya ilmu?

Kamu punya dalil untuk mengkafirkan orang lain?
Atau ketika kamu bisa sok yes menasehati ini itu tanpa noleh kiri kanan atas bawah?
Atau…kamu merasa jadi paling benar sedunia???

Hemm…seorang bijak pandai nan rendah hati memberitahuku “tingginya ilmu seseorang itu dilihat dari seberapa besar rasa takutnya kepada Allah” 

See??? Ni orang selain bijak pandai, beneran berilmu nih ^_^

Hal itu senadalah dengan perkataan Ibnu Mas'ud Radiyallahu anhu
,

"Cukup rasa takut kepada Allah disebut ilmu dan cukup orang yang terbuai dengan karunia Allah disebut bodoh"
 -Majmu’ Al Fatawa karya Ibnu Taimiyah, 3: 333-

Sebagai manusia yang sadar tujuan penciptaannya, sudah kewajiban kita thalabul ilmu sampai ke liang lahat. Menjadi masalah ketika dengan ilmu seujung kuku, kita dengan sok yes-nya bergaya kek ulama khibar. Sok-sokan ngeluarin fatwa, sok-sokan menilai status keislaman saudara kita yang lain – yang notabene aku, kamu, kita sama-sama nggak tahu siapa yang lebih beriman dari siapa-

Saling berfastabiqul khairat itu okeee banget….saling menasehati dalam kebaikan dan kasih sayang itu juga kereeen banget…tapi yang paling penting ilmu itu kan nggak buat ditumpuk aja yee kek koleksi barang antik…actionnya mana??? Iya…action. Setelah berlelah-lelah menuntut ilmu, seharusnya para thalabul ilmu sampai pada taraf, ilmunya itu menjelma dalam kesehariannya, dalama bahasa kerennya, amal.


So orang yang berilmu nggak perlu mentahzir orang lain untuk menunjukkan ketinggian ilmunya. Nggak perlu juga ceramah sampai berbusa-busa dan ngotot jadi makhluk paling benar sedunia. Tunjukin aja akhlak yang santun. Perbaiki aja ibadah amaliyahnya. Dakwah dengan teladan itu lebih makjleb di hati kok...^_^

For reminder kita bersama nih, orang berilmu  yang berjuang di jalan Allah itu adalah orang yang mulia n terhormat. Mereka tidak hanya dihormati kaum sendiri, tapi juga oleh pihak musuh. (Keinget kisahnya Abu Ayyub nggak?)


Nah, jika buatmu, darah seseorang itu nggak lebih berharga ketimbang bangkai di jalan. Please deh cek ulang status keislamanmu !!! Atau mungkin kamu perlu semedi, kamu nuntut ilmu sama siapa siiih???

Aku serius loh. 

- Copyright © Sara's Talk - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -