Posted by : Sara Amijaya Tuesday 21 May 2013


Peran tersulit dalam hidup yang harus kujalani adalah ketika menjadi seorang ibu. Bagaimana tidak, tanggung jawab besar terhadap karakter dasar seorang anak mutlak berada di tangan ibunya. Dan aku, hanya dengan 2 orang anak berusia 6 tahun dan 3 tahun serta janin dalam kandunganku sudah seringkali “bertanduk” dalam menghadapi tingkah polah mereka.

Two my lovely daughters


Rasanya gak berguna deh semua materi parenting yang pernah kupelajari, pada kenyataannya kemampuan hatiku dalam mengelola emosi dan kesabaran masih sangat-sangat kurang;(.

Hal yang paling membuatku sedih bahkan menangis dengan penuh penyesalan adalah ketika aku kehilangan kesabaran dan terpaksa bersuara keras pada anak-anakku. Padahal dipikir-pikir ulang polah mereka ya khas-nya anak-anak.

Bermanja ketika bangun tidur, sehingga super duper lelet untuk mandi pagi.  Mogok sekolah sekali-kali, Membantu melipat pakaian ygng sebenarnya malah memperlambat pekerjaan  uminya. Dan lain-lain ulah remeh temeh lainnya. Hanya saj asemua ulah itu terkadang dilakukan mereka berbarengan, dan masing-masing minta perhatian lebih dan diutamakan.  Jadilah mereka saling mengusili satu sama lain, dan rusuhlah suasana yang tadinya damai tentram sentosa. Hedeeeh…..

Dan begitulah, terkadang aku yang tengah hectic memilih meninggikan suara dan berteriak pada si sulung. Jadi rasanya wajar jika putri sulungku sering protes dan mencapku pilih kasih.  Deuuuuh….sungguh bukan maksud hatiku demikian.

Terkadang dengan posisinya sebagai anak sulung dan hampir memiliki dua adik aku merasa adalah sebuah kewajaran jika ia sudah harus bersikap dewasa dan mampu mengayomi adiknya.

Suamiku sering mengingatkanku “Dek….ingat gak sih Amma itu umur berapa? Belum juga 6 tahun, belum juga masuk SD”

Dan jika sudah begitu aku baru sadar Ya Allah….ne putriku masih masuk kategori yang harus diperlakukan seperti raja.

Jadi ingat sebuah nasehat dari seorang sahabat Rasulullah,  Ali bin Abi Thalib RA : “ 7 tahun pertama perlakukan anak seperti raja, 7 tahun kedua perlakukan anak seperti tawanan perang, dan 7 tahun ketiga (dan seterusnya) perlakukan mereka seperti sahabat”.

Ini artinya, sampai dengan usia 7 tahun adalah dunia bermain bagi anak. Usia 7 sampai 14 tahun adalah masa untuk mulai menanamkan kedisiplinan kepada anak. Dan usia 14 sampai 21 tahun adalah masa untuk memperlakukan anak seperti teman dan sahabat karena mereka sedang berada dalam masa remaja, masa dimana anak memiliki ego yang tinggi dan ingin merasa dianggap dan dihargai. Disamping juga karena usia 14 sampai 21 tahun itu adalah masa untuk mengantarkan anak menuju kedewasaan dan kemandirian. Wallahu a’lam bish shawab.

Dan seiring perjalanan waktu menjadi ibu, peran tersebut adalah proses belajar tiada henti yang membuatku banyak merenung dan menyadari kekuranganku sebagai manusia biasa yang tengah berusaha menjadi ibu yang lebih baik bagi anak-anakku.

- Copyright © Sara's Talk - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -